Langsung ke konten utama
Selamat datang di Catatan Alvi - Sebuah jejak pemikiran. Karena saya mulai mudah lupa.

Belajar Menjadi Suami Yang Baik untuk Keluarga Harmonis

Menjadi suami adalah tantangan yang penuh makna. Setiap laki-laki bisa menciptakan rumah tangga yang penuh cinta dan kebahagiaan. Gw yakin, peran suami lebih dari sekedar mencari nafkah. Suami harus menjadi pembentuk fondasi kasih sayang yang kuat 1 . Komunikasi sangat penting dalam hubungan. 65% pasangan setuju, komunikasi yang baik membuat rumah tangga harmonis 1 . Belajar menjadi suami yang baik berarti belajar mendengarkan dan berbagi. Perjalanan menjadi suami yang baik sangat sangat sangat tidak mudah. Sengaja gw kasih penekanan karena gw betul - betul mengalaminya. Tapi, dengan komitmen, kita para suami bisa terus belajar dan berkembang bersama pasangan. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk memperkuat ikatan cinta dan saling pengertian dalam keluarga. Poin Utama Komunikasi adalah fondasi hubungan yang kuat Suami berperan aktif dalam membangun keluarga harmonis Empati dan dukungan adalah kunci keberhasilan pernikahan Belajar menjadi suami yang baik adalah proses berk...

31 Hari Sebelum Memasuki Tahun 2025

Hai guys. Dengan gw Alvi. Semoga kalian sadar ya kalau di hari ini kita sudah melalui 91.5% tahun 2024. Tinggal 31 Hari lagi sebelum memasuki tahun 2025. Dan wow-nya lagi adalah kalau abad 21 sudah berjalan seperempatnya. Kebayang gak sih nanti tahun 2100 akan seperti apa? Akan sudah sejauh apa manusia menjelajahi langit? Atau jangan - jangan manusia sudah stop menjelajah langit karena baru sadar sudah melupakan untuk menjelajah dalamnya lautan? Hahaha.. Itu hanya hayalan gw.

Time
Image by xaviandrew from Pixabay

Btw, gw masih ingat banget momen saat gw masih TK mendapat tugas untuk menanam biji kacang hijau di rumah dan membawanya ke TK setelah beberapa hari. Tentu biji kacang hijau itu sudah menjadi tanaman yang cukup tinggi. Tinggi tanamannya berbeda - beda karena pastinya banyak yang telat menanamnya. Saat itu pohon kacang hijau gw lumayan rimbun dan bagus. Gw tanam di sebuah kaleng bekas susu kental manis. Gw bawa ke TK dengan penuh rasa bangga dengan harapan akan di puji oleh bu guru. Tapi sayangnya beberapa langkah sebelum gw sampai ke kelas, seorang teman berbadan besar menabrak gw dan membuat tanaman kacang hijau gw jatuh dan berantakan. Batang dan daunnya banyak yg patah. Gw masih inget sedihnya tapi yang jelas hari sedih itu pun berlalu.

Gw juga masih ingat ketika kelas 4 SD gw di tunjuk menjadi dokter cilik di sekolah. Gw ikut beberapa hari pelatihan dan gw juga mendapat baju dokter cilik yang nantinya harus di pakai sesuai dengan jadwal tugas kami. Setiap kelas harus ada dokter cilik yang bergantian  setiap hari. Hingga tibalah hari pertama gw harus mengenakan baju dokter cilik itu. Bajunya putih, kerah ala baju koko dan ada kantong di bawah kanan dan kiri baju. Hari itu hujan dan gw sampai di sekolah setelah hujan reda. Gw berjalan dengan bangganya mengenakan baju dokter cilik dari parkiran jemputan menuju kerbang sekolah. Tinggal beberapa langkah lagi memasuki gerbang, tiba - tiba ada murid berlari sambil menginjak genangan air becekan yang akhirnya nyiprat cukup banyak ke baju dokter cilik gw. Baju jadi coklat - coklat seperti tersiram susu kental manis coklat. Yang awalnya gw berjalan dengan bangga akhirnya berubah jadi berjalan dengan penuh rasa malu karena baju gw kotor. Gw masih inget malunya tapi yang jelas hari sedih itu pun berlalu.

Banyak pengalaman yang pada akhirnya menyadarkan gw kalau selain waktu berjalan begitu cepat, ternyata waktu juga memberikan pelajaran yang berharga jika kita mau melihat ke belakang. Setiap orang pernah sial dan apes. Tapi kesialan itu tidak akan menjadi pelajaran kalau kita tidak melihatnya kembali untuk di ambil pelajarannya. Keberuntungan pun sebenarnya tidak ada bedanya dengan kesialan jika sudah terlewatkan. Selalu ada pelajaran yang wajib kita dapatkan dari setiap peristiwa yang terjadi setiap harinya.

Gw menjalani tahun 2024 ini dengan penuh rasa ketidakpastian karena meninggalkan zona nyaman gw demi bisa serumah dengan istri. Yang sebelumnya gw punya pekerjaan yang sudah sangat nyaman, tapi karena gw pengen kembali ke Jakarta supaya tidak LDR-an lagi sama istri membuat gw harus bekerja dengan status karyawan kontrak kembali. Tapi ya gw gak boleh takut. Kompensasinya sangat sebanding karena gw mendapat waktu untuk ketemu istri setiap hari. Gak masalah walaupun setiap hari di kantor menjadi sangat tidak nyaman di banding dengan di pekerjaan sebelumnya. Keluar dari zona nyaman adalah pilihan gw. Justru dengan punya prinsip selalu ingin keluar dari zona nyaman gw merasa lebih hidup dan tidak terbuai dengan mimpi - mimpi yang tidak realistis. Ketika kita tidak terbuai maka gw jadi bisa lebih fokus merasakan apa yang sedang terjadi di sekitar gw dan bersiap melakukan manufer kalau memang di perlukan. Kalau gw sudah tau prinsip ini dari dulu mungkin gak akan ada kejadian pohon kacang hijau gw berantakan dan baju dokter cilik gw belepotan lumpur karena ulah teman.

Waktu yang sudah lewat satu menit tidak ada bedanya dengan yang sudah lewat 20 tahun. Sudah lewat ya lewat. Alias tinggal kenangan. Tapi yang jelas kita bisa menyadari apakah kualitas diri kita bertumbuh seiring waktu yang kita lalui. Kita bisa menggunakan kenangan - kenangan kita untuk menjadi alat introspeksi diri kita. Kalau dulu kita sering ceroboh berusahalah lebih teliti. Kalau dulu kita sering jadi korban kecerobohan orang lain maka berusahalah lebih peka dengan sekeliling. Kalau kita dulu pernah kejerat pinjaman dan hutang maka mulailah untuk menata keuanganmu. Jadi apa poinnya?

Poinnya adalah, kita hidup memang mengharapkan yang terbaik, menyiapkan untuk yang terburuk dan menjalaninya dengan penuh enjoy. Masa lalu memang pahit, tapi bisa menjadikan diri kita versi yang lebih baik. Kalau tiba - tiba apes terimalah dengan enjoy dan ambil pelajarannya. Kalau tiba - tiba kamu beruntung terimalah dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati.

Mari kita selesaikan 8.5% sisa tahun 2024 ini dengan sesuatu yang bisa mengubah diri kita di 2025. Mulai introspeksi diri supaya bisa merencanakan untuk tahun berikutnya. Gw pernah nulis tentang Pertanyaan Akhir Tahun untuk Kita Renungkan dan Refleksikan yang mungkin bisa kalian baca sebagai panduan untuk melakukan refleksi.

Salam semangat,

-Alvi-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Pikiranku, Perasaanku

Hai guys. Dengan gw Alvi. Pernah nggak sih merasa emosi banget terus melakukan sesuatu terus ujung-ujungnya nyesel karena nggak mikir panjang untuk melakukan hal tersebut? Atau, pernah gak tiba-tiba bikin keputusan cuma gara-gara terpengaruh omongan orang lain? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sebenarnya itu wajar. Tapi kita juga harus tau kalau itu adalah sesuatu yang salah. Gw akan mulai dengan sebuah pertanyaan "Siapakah aku?" Jawaban sederhananya, aku adalah pemilik semua yang aku miliki. Pikiranku, perasaanku dan tubuhku adalah milikku. Artinya aku bukanlah pikiranku, perasaanku dan tubuhku. Harusnya aku yang mengendalikan milikku. Jangan sampai milikku yang mengendalikan aku. Kalau aku punya uang artinya jangan sampai uang mengendalikan aku. Semoga sampai sini bisa di pahami ya. Pikiran dan Perasaan Itu Hanya Input Kita sering lupa (Atau bahkan gak tau) kalau pikiran dan perasaan itu harusnya cuma sebagai input buat diri kita (aku), sama selayaknya masukan yang kita ...

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Walaupun umur gw sekarang masih 31 tapi tidak ada salahnya belajar dari orang berusia 40 tahun. Apa lagi Raditya Dika adalah idola gw sejak jaman SMP ketika penampilah dia selalu terlihat seperti orang baru bangun tidur. hahaha. Dari 40 poin yang di sampaikan Radit, yang menurut gw paling penting dan gw setuju banget adalah nomor 32. Oke langsung aja 40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika yang gw simak dari youtube Raditya Dika. 1-5: Menerima Diri dan Menjaga Kehidupan Sosial 1. Tidak apa-apa menjadi orang aneh Penting banget menjadi diri sendiri dan menerima keunikan kita, meskipun sering dianggap aneh oleh orang lain. Keberanian untuk tampil beda bisa menjadi modal berharga. Ini adalah prinsip yang sudah gw pegang sejak lama. Gw gak pernah ragu untuk di pandang aneh karena pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. 2. Jangan gosipin orang Hindari pembicaraan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Ini mengajarkan kita untuk lebih...

[CERPEN] Gus Miftah Gagal Seleksi PPPK Karena Tukang Es Teh

Sebuah Cerpen dari Catatan Alvi. Di sebuah desa bernama Ketapang Sari, Gus Miftah dikenal sebagai tokoh agama yang selalu membawa suasana ceria ke mana pun dia pergi. Ia sering berdakwah di tempat-tempat tak biasa, seperti warung kopi, pasar malam, bahkan di depan gerobak bakso. Karismanya memikat siapa saja, tetapi ada satu kelemahan Gus Miftah: dia kadang suka berbicara terlalu ceplas-ceplos. Hari itu, kabar mengenai seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai ramai dibicarakan. Posisi untuk guru agama dibuka, dan Gus Miftah merasa terpanggil. “Insya Allah, ini kesempatan bagus,” ujar Gus Miftah kepada santrinya. “Kalau saya diterima, bisa jadi jalan dakwah yang lebih luas.” Santri-santrinya mendukung penuh. “Tapi Gus,” kata Mukhlas, salah satu santri senior, “kalau ikut seleksi, Gus harus lebih hati-hati bicara. Kadang celetukan Gus bikin orang lain baper.” “Ah, itu kan cuma gaya saya. Santai saja, Mukhlas,” jawab Gus Miftah sambil tersenyum lebar. --- Ha...