Langsung ke konten utama
Selamat datang di Catatan Alvi - Sebuah jejak pemikiran. Karena saya mulai mudah lupa.

Bedah Tren Percintaan 2025: Dari Kencan Tradisional sampai Poli‑Pairing, Yuk Introspeksi Bareng Pasangan

Hai guys. Dengan gw Alvi. Hari ini kita bakal ngobrolin sesuatu yang lagi ramai banget di dunia percintaan tahun 2025. Bukan cuma soal siapa yang ngajak jalan duluan atau siapa yang suka ngilang tiba-tiba, tapi lebih dalam lagi—tentang bagaimana tren-tren cinta sekarang bikin kita mikir ulang soal hubungan. Siapin teh hangat dan hati yang terbuka, karena kita bakal bahas ini dengan santai. Apa Jadinya Cinta di Tahun 2025? Image by Ivana Tomášková from Pixabay Kalau dulu cinta itu diungkapkan lewat surat wangi yang dititipkan ke teman sebangku, sekarang cukup dengan emoji hati di WhatsApp, atau soft-launch story bareng seseorang yang "belum tentu pacar". Dunia berubah. Begitu juga cara orang menjalin hubungan. Tahun 2025 membawa banyak tren percintaan baru. Ada yang masih memegang teguh kencan tradisional, ada juga yang mulai menjajaki gaya hubungan modern seperti open relationship atau poli-pairing. Belum lagi istilah-istilah baru seperti ghosting, breadcrumbi...

Membangun Kebiasaan Baik dalam Rumah Tangga: Mulai dari Hal Sepele

Hai guys. Dengan gw Alvi. Siapa bilang membangun rumah tangga harmonis harus dimulai dari hal besar, seperti liburan ke Eropa atau membelikan istri tas branded? Eits, tunggu dulu. Terkadang, yang kecil-kecil justru lebih berharga. Seperti ucapan “terima kasih,” atau sekedar membawa pulang konsumsi meeting karena menunya adalah kesukaan istri.

Kebiasaan baik dalam rumah tangga nggak harus ribet. Yang penting konsisten, tulus, dan ya... nggak usah banyak drama ala sinetron yang tayang setiap jam 7 malam.

Kebahagiaan dalam rumah tangga tidak bergantung pada hal besar yang sesekali terjadi, tapi pada hal-hal kecil yang dilakukan dengan cinta setiap hari. — Stephen R. Covey

Oh iya, kamu bisa juga baca artikel sebelumnya yang berjudul mengatasi konflik rumah tangga dengan bijak karena topiknya juga masih tentang rumah tangga.

1. Sarapan Bersama: Nasi Goreng dan Obrolan Ringan

Sarapan bareng itu bukan soal menu mewah. Bahkan mie rebus dengan dua butir telur dan cabe potong pun sah-sah saja (asal air rebusannya, kata istri gw, jangan di jadikan kuah aja). Yang penting, ada momen berbicara: “Hari ini kerjaannya banyak gak?” atau “Tadi malam kamu ngorok pakai nada dasar apa?

suami istri makan bersama
Gambar oleh Amy dari Pixabay

Waktu bersama keluarga saat makan adalah momen kecil yang menciptakan ikatan besar. — Unknown

Momen sarapan ini bisa jadi waktu terbaik membangun kedekatan. Nggak perlu lama-lama, cukup lima belas menit tanpa gadget. Kalian pasangan yang sama - sama pekerja jadi setiap pagi gak ada waktu untuk sarapan? Tenang, ngobrol saat makan malam juga seru kok.

2. Ucapkan Kata Ajaib: Terima Kasih dan Maaf

Banyak rumah tangga yang rusak bukan karena masalah besar, tapi karena gengsi bilang “maaf” dan “terima kasih.” Padahal dua kata ini seperti bumbu dapur—kecil, tapi kalau nggak ada, hambar!

terima kasih dan maaf

Words are free. It's how you use them that may cost you. — KushandWizdom

Coba mulai dari yang sederhana:

  • “Makasih ya udah nyiapin baju kerja.”
  • “Maaf tadi sempat ngomel gara-gara odol habis.”

Tuh kan, adem banget rasanya. Berasa ada AC 2 PK di dalam hati. Wkwk.

3. Waktu Berkualitas: Nonton Drama Korea Bareng (Walau Hanya Satu Orang yang Fokus)

Luangkan waktu buat aktivitas ringan. Nonton film, main kartu, atau sekadar duduk-duduk sambil gosipin janda rumah sebelah yang hobi pulang tengah malam naik skateboard. (eh, jangan deh kalo bergosip).

nonton film bersama pasangan

The best gift you can give someone is your time. Because when you give your time, you are giving a portion of your life that you will never get back. — Rick Warren

Kegiatan bareng itu penting. Karena sering kali yang membuat hubungan menjauh bukan karena pertengkaran, tapi karena jarang saling berbagi waktu dan cerita.

Dan kalau kalian nonton drama Korea bareng, pastikan tidak ada yang tidur di episode 1, terus bangun di episode 8, lalu bertanya, “Ini cowok siapa sih?

Btw, gw dan istri baru aja mulai nonton Series Netflix yang judulnya When Life Gives You Tangerines. Rasanya pengen banget nonton berdua. Terus istri ngasih rekomendasi series itu. Yaudah ngikut aja dah.

4. Bekerja Sama Urus Rumah

Jangan biarkan satu orang yang urus segalanya. Bagi tugas rumah tangga itu bukan berarti membagi beban, tapi berbagi cinta (ceileh).

Marriage is not 50-50. It’s 100-100. It’s not splitting everything in half, but giving everything you've got. — Dave Willis

Kalau istri lagi nyuci, suami bisa bantu jagain anak atau cuci piring. Kalau suami lagi kerja lembur, istri bisa masakin cemilan. Tapi jangan di balik ya. Kalo istri lagi ngerjain lemburan, para suami jangan ngide masakin cemilan. Bisa perang kalo istri lagi capek-capek terus liat dapur berceceran minyak goreng.

5. Tumbuhkan Kebiasaan Sehat dan Sadar Lingkungan

Mulai dari hal kecil:

  • Cuci tangan sebelum makan
  • Pilah sampah
  • Gak buang plastik sembarangan

Don’t judge each day by the harvest you reap but by the seeds that you plant. — Robert Louis Stevenson

Saran dari gw dan istri, jangan bakar sampah di depan rumah.—itu bukan ramah lingkungan, itu cari perkara. Istri gw suka kesel banget kalo tiba-tiba ada aroma bakaran sampah. Iya sih gw juga setuju kalo bakar sampah itu mencemari udara banget.

Kebiasaan sehat ini ngajarin anak-anak juga buat peduli sama sekitar, bukan cuma peduli ketika WiFi tiba-tiba lemot.

6. Jangan Lupa Tertawa Bersama

Rumah tangga yang baik bukan yang bebas masalah, tapi yang bisa ketawa bareng walau sedang banyak cicilan. Tertawa itu perekat yang luar biasa. Apalagi kalau bisa saling ledek dengan cinta tanpa bikin baper. Btw, ledek-ledekan soal mantan boleh gak sih? haha.

tertawa bersama pasangan

Contohnya:

  • Istri: “Gaji kamu kemarin udah habis ya?”
  • Suami: “Nggak kok, masih utuh... Soalnya aku pake kartu kamu terus dari kemaren.”

Penutup: Mulai dari Sekarang, Mulai dari Kamu

Kebiasaan baik nggak lahir dari rencana besar yang ditunda-tunda. Tapi dari satu tindakan kecil yang kamu lakukan hari ini.

Little things make big days. — Isabel Marant

Bahkan ucapan “kamu capek ya, sini aku pijitin” bisa jadi titik balik hubungan kalian.

Coba mulai memberikan pelayanan-pelayanan kecil ke pasangan kamu seperti nawarin pijit dan kopi karena itu sangat bisa menjadi penetral pikiran pasanganmu yang bisa jadi dia memendam rasa kesal karena tadi pagi ada yang ninggalin handuk basah di kasur.

Jadi, mari dimulai dari sekarang. Karena rumah yang nyaman bukan cuma soal desain interior, tapi juga soal isi hati dan kebiasaan kecil yang dirawat tiap hari.

Salam hangat,

-Alvi-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Pikiranku, Perasaanku

Hai guys. Dengan gw Alvi. Pernah nggak sih merasa emosi banget terus melakukan sesuatu terus ujung-ujungnya nyesel karena nggak mikir panjang untuk melakukan hal tersebut? Atau, pernah gak tiba-tiba bikin keputusan cuma gara-gara terpengaruh omongan orang lain? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sebenarnya itu wajar. Tapi kita juga harus tau kalau itu adalah sesuatu yang salah. Gw akan mulai dengan sebuah pertanyaan "Siapakah aku?" Jawaban sederhananya, aku adalah pemilik semua yang aku miliki. Pikiranku, perasaanku dan tubuhku adalah milikku. Artinya aku bukanlah pikiranku, perasaanku dan tubuhku. Harusnya aku yang mengendalikan milikku. Jangan sampai milikku yang mengendalikan aku. Kalau aku punya uang artinya jangan sampai uang mengendalikan aku. Semoga sampai sini bisa di pahami ya. Pikiran dan Perasaan Itu Hanya Input Kita sering lupa (Atau bahkan gak tau) kalau pikiran dan perasaan itu harusnya cuma sebagai input buat diri kita (aku), sama selayaknya masukan yang kita ...

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Walaupun umur gw sekarang masih 31 tapi tidak ada salahnya belajar dari orang berusia 40 tahun. Apa lagi Raditya Dika adalah idola gw sejak jaman SMP ketika penampilah dia selalu terlihat seperti orang baru bangun tidur. hahaha. Dari 40 poin yang di sampaikan Radit, yang menurut gw paling penting dan gw setuju banget adalah nomor 32. Oke langsung aja 40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika yang gw simak dari youtube Raditya Dika. 1-5: Menerima Diri dan Menjaga Kehidupan Sosial 1. Tidak apa-apa menjadi orang aneh Penting banget menjadi diri sendiri dan menerima keunikan kita, meskipun sering dianggap aneh oleh orang lain. Keberanian untuk tampil beda bisa menjadi modal berharga. Ini adalah prinsip yang sudah gw pegang sejak lama. Gw gak pernah ragu untuk di pandang aneh karena pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. 2. Jangan gosipin orang Hindari pembicaraan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Ini mengajarkan kita untuk lebih...

[CERPEN] Gus Miftah Gagal Seleksi PPPK Karena Tukang Es Teh

Sebuah Cerpen dari Catatan Alvi. Di sebuah desa bernama Ketapang Sari, Gus Miftah dikenal sebagai tokoh agama yang selalu membawa suasana ceria ke mana pun dia pergi. Ia sering berdakwah di tempat-tempat tak biasa, seperti warung kopi, pasar malam, bahkan di depan gerobak bakso. Karismanya memikat siapa saja, tetapi ada satu kelemahan Gus Miftah: dia kadang suka berbicara terlalu ceplas-ceplos. Hari itu, kabar mengenai seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai ramai dibicarakan. Posisi untuk guru agama dibuka, dan Gus Miftah merasa terpanggil. “Insya Allah, ini kesempatan bagus,” ujar Gus Miftah kepada santrinya. “Kalau saya diterima, bisa jadi jalan dakwah yang lebih luas.” Santri-santrinya mendukung penuh. “Tapi Gus,” kata Mukhlas, salah satu santri senior, “kalau ikut seleksi, Gus harus lebih hati-hati bicara. Kadang celetukan Gus bikin orang lain baper.” “Ah, itu kan cuma gaya saya. Santai saja, Mukhlas,” jawab Gus Miftah sambil tersenyum lebar. --- Ha...