Langsung ke konten utama
Selamat datang di Catatan Alvi - Sebuah jejak pemikiran. Karena saya mulai mudah lupa.

Belajar Memaafkan Tanpa Menunggu Permintaan Maaf — Cara Jadi Kokoh Biar Nggak Selamanya Terikat Luka

Hai guys. Dengan gw Alvi. Gw mau bahas satu hal yang sering dianggap sepele tapi berdampak besar, yaitu  kita diajarin minta maaf sejak kecil , tapi jarang diajarin gimana caranya memaafkan orang (sekalipun orang itu nggak pernah minta maaf). Bagus sih anak harus diajar minta maaf karena itu soal tanggung jawab. Ketika salah maka harus minta maaf supaya dimaafkan. Biasanya anak kecil disuruh salaman sama orang tua atau guru. Dan kebiasaan tersebut bisa membuat kita menyimpulkan kalau memaafkan itu harus ada yang duluan minta maaf. Masalahnya, kalo kita cuma bisa memaafkan kalau ada kata "maaf" duluan, hidup bakal penuh tunggu-tungguan. Padahal, memaafkan tanpa diminta itu penting buat kesehatan hati kita sendiri. Bayangin aja, orang udah minta maaf aja belum tentu kita bisa maafin, apa lagi ini orangnya gak sadar kalau sudah melukai kita. Waktu kecil kemungkinan kita tinggal di lingkungan homogen . Misalnya kaya gw, tinggal di lingkungan yang mayoritas beragama Katolik dan ...

Alasan Kenapa Kucing Suka Mendekati Manusia

Coco adalah seekor kucing yang memiliki ekor pendek. Sepanjang hidupnya dia selalu merasa tidak bahagia karena bagi kucing ekor mereka adalah kebahagiaannya. Ketika kucing lain bisa meraih ekornya, Coco hanya bisa bersedih dan merasa iri dengan kucing lain. Coco sudah sering berusaha mengejar ekornya dengan berputar – putar. Namun sayangnya karena ekornya pendek maka tidak bisa dia raih. Jangankan untuk diraih, untuk dilihatpun sulit.

Alasan Kenapa Kucing Suka Mendekati Manusia

Suatu saat ketika Coco sedang merenungi nasibnya yang tidak pernah merasa bahagia tiba – tiba datang lah Peri Kucing bernama Miki. Peri Miki tau apa yang membuat Coco bersedih.

Lalu terjadilah percakapan berikut;

Miki : Kenapa harus bersedih hanya karena tidak bisa meraih ekormu?

Coco : Siapa kamu? Kenapa kamu tau apa yang aku rasakan dan pikirkan?

Miki : Aku Miki si Peri kucing. Aku sudah lama memperhatikan kamu. Bukankah walaupun ekormu tidak bisa diraih kamu tetap memilikinya? Bukankah ekormu selalu ada dimanapun kamu berada dan kemanapun kamu melangkah?

Coco : Oiya kamu benar juga ya. Aku baru menyadarinya.

Miki : Kamu jangan seperti Manusia yang sudah diciptakan bersama kebahagiaannya sejak lahir namun mereka masih sibuk mencari – cari kebahagiaan dan selalu menyalahkan keadaan yang mereka anggap membuat mereka merasa tidak bahagia. Padahal kebahagiaan itu tidak perlu dikejar dan dicari. Sesuatu yang bisa dikejar dan dicari pasti bisa lari dan hilang. Sedangkan kebahagiaan itu sifatnya kekal. Tuhan sendiri yang memberikan sejak manusia lahir. Tapi mereka tidak menyadarinya. Mereka malah mengejar sesuatu yang dianggap akan memberikan kebahagiaan.

Coco : Wah kasihan ya manusia. Terima kasih ya Peri sudah mengingatkan aku. Sekarang aku sudah bisa menyadari kebahagiaanku. Sependek apapun ekorku aku tetap memilikinya. Aku sangat merasa bahagia sekarang.

Miki : Sama – sama Coco. Oh iya mulai besok kalau kamu bertemu manusia tolong di hibur ya. Kasihan. Mereka tidak menyadari kalau mereka itu pribadi yang berbahagia. Kalau mereka mengajak kamu main tolong diikuti saja ya maunya biar mereka senang. Kalau mereka gendong – gendong kamu yasudah nurut aja. Kasian. Biar mereka senang.

Coco : Oke deh Peri.

Semenjak saat itu Coco sudah tidak pernah merasa tidak bahagia lagi karena dia sadar walaupun ekornya tidak bisa dilihat dan diraih tapi dia tetap memilikinya.

Jadi udah tau kan kenapa kucing suka nurut aja kalo dimain – mainin? Ya karena kasihan sama manusia. Hahahaha. Bercanda ya guys. Cerita diatas cuma cerita fiksi yang gw buat ditengah kegabutan di kosan. Semoga cerita diatas bisa memberikan pelajaran tentang kebahagiaan yang sejatinya adalah anugerah dari Tuhan yang sifatnya adalah kekal dan abadi. Tidak bisa dicari dan diambil, tidak bisa ditemukan dan hilang. Kebahagiaan hanya perlu disadari sebagai bagian tak terpisahkan dari diri kita masing – masing. Semoga kita semua senantiasa menjadi pribadi yang menyadari kebahagiaan

Salam Anget,

Alvi

Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alvipunyacerita.wordpress.com pada 29 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Pikiranku, Perasaanku

Hai guys. Dengan gw Alvi. Pernah nggak sih merasa emosi banget terus melakukan sesuatu terus ujung-ujungnya nyesel karena nggak mikir panjang untuk melakukan hal tersebut? Atau, pernah gak tiba-tiba bikin keputusan cuma gara-gara terpengaruh omongan orang lain? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sebenarnya itu wajar. Tapi kita juga harus tau kalau itu adalah sesuatu yang salah. Gw akan mulai dengan sebuah pertanyaan "Siapakah aku?" Jawaban sederhananya, aku adalah pemilik semua yang aku miliki. Pikiranku, perasaanku dan tubuhku adalah milikku. Artinya aku bukanlah pikiranku, perasaanku dan tubuhku. Harusnya aku yang mengendalikan milikku. Jangan sampai milikku yang mengendalikan aku. Kalau aku punya uang artinya jangan sampai uang mengendalikan aku. Semoga sampai sini bisa di pahami ya. Pikiran dan Perasaan Itu Hanya Input Kita sering lupa (Atau bahkan gak tau) kalau pikiran dan perasaan itu harusnya cuma sebagai input buat diri kita (aku), sama selayaknya masukan yang kita ...

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Walaupun umur gw sekarang masih 31 tapi tidak ada salahnya belajar dari orang berusia 40 tahun. Apa lagi Raditya Dika adalah idola gw sejak jaman SMP ketika penampilah dia selalu terlihat seperti orang baru bangun tidur. hahaha. Dari 40 poin yang di sampaikan Radit, yang menurut gw paling penting dan gw setuju banget adalah nomor 32. Oke langsung aja 40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika yang gw simak dari youtube Raditya Dika. 1-5: Menerima Diri dan Menjaga Kehidupan Sosial 1. Tidak apa-apa menjadi orang aneh Penting banget menjadi diri sendiri dan menerima keunikan kita, meskipun sering dianggap aneh oleh orang lain. Keberanian untuk tampil beda bisa menjadi modal berharga. Ini adalah prinsip yang sudah gw pegang sejak lama. Gw gak pernah ragu untuk di pandang aneh karena pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. 2. Jangan gosipin orang Hindari pembicaraan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Ini mengajarkan kita untuk lebih...

[CERPEN] Gus Miftah Gagal Seleksi PPPK Karena Tukang Es Teh

Sebuah Cerpen dari Catatan Alvi. Di sebuah desa bernama Ketapang Sari, Gus Miftah dikenal sebagai tokoh agama yang selalu membawa suasana ceria ke mana pun dia pergi. Ia sering berdakwah di tempat-tempat tak biasa, seperti warung kopi, pasar malam, bahkan di depan gerobak bakso. Karismanya memikat siapa saja, tetapi ada satu kelemahan Gus Miftah: dia kadang suka berbicara terlalu ceplas-ceplos. Hari itu, kabar mengenai seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai ramai dibicarakan. Posisi untuk guru agama dibuka, dan Gus Miftah merasa terpanggil. “Insya Allah, ini kesempatan bagus,” ujar Gus Miftah kepada santrinya. “Kalau saya diterima, bisa jadi jalan dakwah yang lebih luas.” Santri-santrinya mendukung penuh. “Tapi Gus,” kata Mukhlas, salah satu santri senior, “kalau ikut seleksi, Gus harus lebih hati-hati bicara. Kadang celetukan Gus bikin orang lain baper.” “Ah, itu kan cuma gaya saya. Santai saja, Mukhlas,” jawab Gus Miftah sambil tersenyum lebar. --- Ha...