Hai guys. Dengan Alvi disini. Gw mau cerita sedikit tentang kegelisahan gw. Suatu ketika ditengah kesibukan bekerja gw berpikir gini; “Kira – kira siapa ya yang menganggap gw spesial?” Terlihat terlalu absurd kalau gw gak ceritakan kenapa tiba – tiba gw berpikir seperti itu. Tapi yang jelas ada latar belakang yang membuat gw bertanya seperti itu.
Untuk menjawab pertanyaan itu gw perlu tau dulu apa itu spesial menurut gw dengan cara menjawab pertanyaan lainnya terlebih dahulu. ''Siapa orang yang gw anggap spesial? Apa perbedaan sikap gw ke orang spesial tersebut dengan ke yang lain?''
Gw menyebutkan dalam hati beberapa orang yang gw anggap spesial dan segera menyadari kalau perbedaan sikap gw ke mereka ketimbang yang lain adalah dari segi prioritas. Ketika gw menganggap seseorang itu spesial maka gw akan selalu mengutamakan orang itu.
Ketika gw mau jalan ke suatu tempat, gw akan mengutamakan doi untuk gw ajak. Kalau doi gak mau ikut ya mau gak mau harus jalan sendiri atau mengajak orang lain. Bukan berarti orang yang akhirnya pergi dengan gw itu adalah orang spesial gw. Alasannya ya karena dia buka orang yang prioritas untuk gw ajak. Jadi kalau lu diajak jalan sama orang yang lu taksir jangan buru – buru GR dan berpikir dia juga naksir sama lu. Lu harus tau siapa orang pertama yang diajak. Jangan – jangan lu cuma jadi orang cadangan.
Sama juga ketika gw punya hal untuk diceritakan. Gw akan utamakan doi sebagai tempat gw bercerita. Kalau akhirnya gw juga harus cerita ke orang lain selain doi yang penting pengalaman bercerita untuk pertama kalinya ya ke doi. Bahagia, kesal, sedih dan perasaan lainnya akan lebih terasa disana. Ketika bercerita untuk kedua kali dan kesekian kalinya pasti udah gak se-emosional waktu pertama kali. Rasanya kaya udah males aja harus ngulang cerita. Kaya cuma formalitas biar dianggap mau berbagi cerita. Intinya pengalaman bercerita ke orang pertama beda sama ke orang berikutnya.
Oh iya, di paragraf atas gw ada nulis kata “doi”. Pernah dengar kan pasti? Ada yang bilang kepanjangannya adalah Dia Orang Idaman. Idaman sama spesial beda – beda tipis lah ya maknanya. hahaha.
Yang kadang jadi permasalahan adalah tidak setiap orang yang kita anggap spesial juga menganggap kita spesial. Ini kasusnya seperti cinta bertepuk sebelah tangan atau pertemanan bertepuk sebelah tangan. Kita menganggap dia teman tapi dia cuma nganggap kita “bendahara” disaat nongkrong.
Kesimpulannya adalah seperti yang tertulis dijudul. Ketika ada orang yang selalu kita utamakan artinya doi spesial. Begitu pula jika ada orang yang selalu mengutamakan kita, bisa jadi orang itu menganggap kita spesial. Jadi hargailah orang tersebut.
Gitu aja kegelisahan yang pengen gw ceritakan. Itung – itung buat nambah artikel yang published di 2021.
Sekian atikel kali ini. Like & share tulisan ini serta follow / subscribe blog ini jika kalian suka dengan tulisan – tulisan gw. Terima kasih sudah membaca.
Salam Anget,
-Alvi-
Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alvipunyacerita.wordpress.com pada 8 Desember 2021
Komentar
Posting Komentar