Langsung ke konten utama
Selamat datang di Catatan Alvi - Sebuah jejak pemikiran. Karena saya mulai mudah lupa.

Belajar Menjadi Suami Yang Baik untuk Keluarga Harmonis

Menjadi suami adalah tantangan yang penuh makna. Setiap laki-laki bisa menciptakan rumah tangga yang penuh cinta dan kebahagiaan. Gw yakin, peran suami lebih dari sekedar mencari nafkah. Suami harus menjadi pembentuk fondasi kasih sayang yang kuat 1 . Komunikasi sangat penting dalam hubungan. 65% pasangan setuju, komunikasi yang baik membuat rumah tangga harmonis 1 . Belajar menjadi suami yang baik berarti belajar mendengarkan dan berbagi. Perjalanan menjadi suami yang baik sangat sangat sangat tidak mudah. Sengaja gw kasih penekanan karena gw betul - betul mengalaminya. Tapi, dengan komitmen, kita para suami bisa terus belajar dan berkembang bersama pasangan. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk memperkuat ikatan cinta dan saling pengertian dalam keluarga. Poin Utama Komunikasi adalah fondasi hubungan yang kuat Suami berperan aktif dalam membangun keluarga harmonis Empati dan dukungan adalah kunci keberhasilan pernikahan Belajar menjadi suami yang baik adalah proses berk...

Surga Di Telapak Kaki Ibu

Berhubung hari ini adalah tanggal 22 Desember yang merupakan peringatan Hari Ibu jadi gue mau sedikit ngomongin sesuatu yang identik dengan sosok ibu.

Sesuai dengan judulnya gue mau ngomongin tentang sebuah ungkapan yang sering kita dengar yaitu Surga Di Telapak Kaki Ibu versi pemahaman gue sendiri. Hehe. Gue bold biar gak dihujat para readers.

Surga Di Telapak Kaki Ibu

Menurut gue ibu dalam kiasan ini tidak bisa serta merta hanya dikhususkan bagi sosok yang sudah melahirkan kita. Tapi lebih kepada sosok yang berperan sebagai ibu didalam hidup kita. Banyak banget teman – teman kita yang tidak mengenal sosok yang melahirkannya. Entah karena mereka dibuang atau memang ibunya meninggal saat melahirkan mereka. Tapi tentu pada akhirnya mereka akan memiliki sosok ibu yang membesarkan mereka. Entah itu adalah ayah mereka sendiri, saudara atau orang lain yang awalnya bukan siapa – siapa mereka.

Menurut gue kiasan Surga Di Telapak Kaki Ibu memiliki arti yang sangat luas yang dimaksudkan untuk menyampaikan nilai – nilai kehidupan yang harus kita pegang teguh supaya kita bisa masuk surga. Selain pesan untuk menghormati sosok ibu kita ada 3 nilai yang tersirat didalam kiasan tersebut.

Sekali lagi ini menurut gue pribadi ya. Tidak mewakili pandangan agama dan budaya apapun.

1. Ikhlas

Seperti yang gue bilang diawal kalau ada teman – teman kita yang tidak mengenal sosok ibu yang melahirkan mereka. Tapi mereka harus bisa menerima hal itu dengan ikhlas dan percaya kepada Tuhan dalam segala hal bahwa ada rencana indah yang sudah Tuhan siapkan bagi mereka.

2. Sabar

Kita tidak bisa memilih karakter sosok ibu yang melahirkan dan atau membesarkan kita. Ada yang ibunya pintar tapi ada juga yang kurang pintar. Ada yang ibunya sangat kaya tapi ada juga yang sangat miskin. Ada yang ibunya banyak teman tapi ada juga yang ibunya banyak musuh. Ada yang ibunya punya pekerjaan yang bagus tapi ada juga yang pekerjaannya mencuri atau jual diri. Tapi itu tidak bisa jadi alasan untuk meninggalkan sosok ibu kita atau melukai hatinya dengan sengaja. Bagaimanapun juga dia adalah sosok yang Tuhan kirim untuk melahirkan dan atau membesarkan kita. Ya kita harus sabar. Bersabar dalam segala hal dan tidak perlu membatas-batasi kesabaran. Bersabarlah tanpa batas.

3. Berserah Pada Tuhan

Terkadang ada juga teman – teman kita yang memiliki sosok ibu yang mengajarkan dan memaksa kita untuk melakukan hal – hal jahat. Dalam situasi seperti ini harusnya mereka bisa menolaknya dengan cara yang baik, banyak berdoa dan menyerahkan semua pada Tuhan. Segala hal buruk yang terjadi dalam hidupmu serahkanlah pada Tuhan yang maha kuasa.

Jadi menurut gue kiasan Surga Di Telapak Kaki Ibu memiliki arti selain kita harus menghormati sosok ibu kita, kita juga harus ikhlas, sabar dan berserah pada Tuhan supaya kelak kita bisa masuk Surga.

Tapi terlepas dari panjangnya tulisan gue diatas, karena hari ini adalah Hari Ibu gue mau ajak kalian untuk sekedar kasih ucapan sederhana yang bisa menyenangkan hati sosok ibu kalian. Bisa dengan kertas kecil, lewat instastory dan menandai instagram ibu kalian, lewat whatsapp, lewat telpon atau ucapkan langsung sambil cium pipinya. Kalian bisa ucapkan selamat hari ibu ke sosok ibu yang melahirkan kalian, sosok yang membesarkan dan merawat kalian di perantauan atau tante kalian yang sudah sering banget ngajak jalan-jalan kalian waktu kalian masih kecil. Tetaplah menghormati mereka dan berkorbanlah untuk mereka sampai kapanpun.

Sekian atikel gue kali ini. Like, share dan follow / subscribe jika kalian suka dengan artikel ini. Terima kasih sudah membaca.

Selamat hari ibu,

-Alvi-

Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alvipunyacerita.wordpress.com pada 22 Desember 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Pikiranku, Perasaanku

Hai guys. Dengan gw Alvi. Pernah nggak sih merasa emosi banget terus melakukan sesuatu terus ujung-ujungnya nyesel karena nggak mikir panjang untuk melakukan hal tersebut? Atau, pernah gak tiba-tiba bikin keputusan cuma gara-gara terpengaruh omongan orang lain? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sebenarnya itu wajar. Tapi kita juga harus tau kalau itu adalah sesuatu yang salah. Gw akan mulai dengan sebuah pertanyaan "Siapakah aku?" Jawaban sederhananya, aku adalah pemilik semua yang aku miliki. Pikiranku, perasaanku dan tubuhku adalah milikku. Artinya aku bukanlah pikiranku, perasaanku dan tubuhku. Harusnya aku yang mengendalikan milikku. Jangan sampai milikku yang mengendalikan aku. Kalau aku punya uang artinya jangan sampai uang mengendalikan aku. Semoga sampai sini bisa di pahami ya. Pikiran dan Perasaan Itu Hanya Input Kita sering lupa (Atau bahkan gak tau) kalau pikiran dan perasaan itu harusnya cuma sebagai input buat diri kita (aku), sama selayaknya masukan yang kita ...

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Walaupun umur gw sekarang masih 31 tapi tidak ada salahnya belajar dari orang berusia 40 tahun. Apa lagi Raditya Dika adalah idola gw sejak jaman SMP ketika penampilah dia selalu terlihat seperti orang baru bangun tidur. hahaha. Dari 40 poin yang di sampaikan Radit, yang menurut gw paling penting dan gw setuju banget adalah nomor 32. Oke langsung aja 40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika yang gw simak dari youtube Raditya Dika. 1-5: Menerima Diri dan Menjaga Kehidupan Sosial 1. Tidak apa-apa menjadi orang aneh Penting banget menjadi diri sendiri dan menerima keunikan kita, meskipun sering dianggap aneh oleh orang lain. Keberanian untuk tampil beda bisa menjadi modal berharga. Ini adalah prinsip yang sudah gw pegang sejak lama. Gw gak pernah ragu untuk di pandang aneh karena pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. 2. Jangan gosipin orang Hindari pembicaraan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Ini mengajarkan kita untuk lebih...

[CERPEN] Gus Miftah Gagal Seleksi PPPK Karena Tukang Es Teh

Sebuah Cerpen dari Catatan Alvi. Di sebuah desa bernama Ketapang Sari, Gus Miftah dikenal sebagai tokoh agama yang selalu membawa suasana ceria ke mana pun dia pergi. Ia sering berdakwah di tempat-tempat tak biasa, seperti warung kopi, pasar malam, bahkan di depan gerobak bakso. Karismanya memikat siapa saja, tetapi ada satu kelemahan Gus Miftah: dia kadang suka berbicara terlalu ceplas-ceplos. Hari itu, kabar mengenai seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai ramai dibicarakan. Posisi untuk guru agama dibuka, dan Gus Miftah merasa terpanggil. “Insya Allah, ini kesempatan bagus,” ujar Gus Miftah kepada santrinya. “Kalau saya diterima, bisa jadi jalan dakwah yang lebih luas.” Santri-santrinya mendukung penuh. “Tapi Gus,” kata Mukhlas, salah satu santri senior, “kalau ikut seleksi, Gus harus lebih hati-hati bicara. Kadang celetukan Gus bikin orang lain baper.” “Ah, itu kan cuma gaya saya. Santai saja, Mukhlas,” jawab Gus Miftah sambil tersenyum lebar. --- Ha...