Setelah selesai Ujian Akhir Semester dan dilanjutkan dengan libur yang paling gue tunggu adalah keluarnya Kartu Hasil Study (KHS) dari 7 mata kuliah yang gue ambil di semester 6 yaitu Teori Ekonomi Makro (matkul yang terpaksa gue ulang karena nilai sebelumnya jelek), Kewirausahaan, Manajemen Strategik, Auditing II, Manajemen Audit, Bahasa Indonesia (Matkul yang selalu gue hindari dari semester awal) dan Workshop Auditing gue paling merasa takut gak lulus di matkul Manajemen Audit karena saat UAS gue lupa tanda tangan dilembaran absensi. Bego banget gue.
Begitu gue dapet kabar kalau nilai sudah keluar di Sistem Informasi Akademik (SIKAD) langsung gue login ke akun SIKAD gue. Sempet panik karena gue beberapa kali gagal login. Ternyata caps lock-nya nyala. hehehe..
"What the hell?" (sambil pegang dahi gue yang lebar)
Ternyata salah satu matkul gue mendapat nilai D. Dan bukan di mata kuliah Manajemen Audit. Gue mendapat nilai D di mata kuliah Manajemen Strategik.
"Apa coba yang bikin nilainya D?" Tanya gue heran - heran kesal.
Ketika gue lihat komponen nilainya ternyata nilai tugas gue 0.
Gue gak terima dan gak bisa terima. Gue langsung ke bagian akademik untuk menceritakan ini semua dan gue diminta untuk langsung menghubungi dosen manajemen strategik langsung.
Percakapan di telepon :
Dosen : Halo selamat siang.
Gue : Siang bu.
Dosen : Maaf siapa ya?
Gue : Saya Alvi Bu, mahasiswa ****
Dosen : Maaf maaf saya tidak terima komplain nilai. (Lalu telpon putus tut tut tut)
Itu dia percakapan gue dengan dosen yang menurut gue songong banget. Tapi usaha gue gak berhenti sampai disitu. Gue coba untuk SMS si dosen. Begini history SMS-nya
![]() |
Ini dosen menurut gue songong banget. Sekalinya balas langsung tuduh gue nyontek. Padahal kalo gue ketahuan nyontek saat UAS kenapa yang bermasalah nilai tugasnya? |
![]() |
Sumpah ini gue merasa lagi sok kalem banget. Padahal sih males banget bilang terimakasihnya. |
![]() |
Ya Tuhan, kenapa semua ini menimpa saya? |
![]() |
Dan tidak ada balasan lagi. |
Gua anggap semua ini kesalahan gue dan gue gak mau memaksa dosen gue itu untuk menerima alasan gue dan memperbaiki nilai gue karena gue takut ketika mengulang mata kuliah itu nanti gue ketemu dosen yang sama dan gue ditidakluluskan lagi. Gue coba menceritakan ini semua ke dosen pendamping gue yang sekaligus ketua bagian akademik. Beliau juga bilang gak bisa bantu apa - apa dan merekomendasikan untuk mengikuti semester sisipan. Terpaksa gue mengeluarkan uang yang gak sedikit untuk memperbaiki nilai yang menurut gue seharusnya bisa dapet B.
Yaudah gitu aja sih.
Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alviblog.com pada 11 Juli 2015
Komentar
Posting Komentar