Langsung ke konten utama
Selamat datang di Catatan Alvi - Sebuah jejak pemikiran. Karena saya mulai mudah lupa.

Belajar Memaafkan Tanpa Menunggu Permintaan Maaf — Cara Jadi Kokoh Biar Nggak Selamanya Terikat Luka

Hai guys. Dengan gw Alvi. Gw mau bahas satu hal yang sering dianggap sepele tapi berdampak besar, yaitu  kita diajarin minta maaf sejak kecil , tapi jarang diajarin gimana caranya memaafkan orang (sekalipun orang itu nggak pernah minta maaf). Bagus sih anak harus diajar minta maaf karena itu soal tanggung jawab. Ketika salah maka harus minta maaf supaya dimaafkan. Biasanya anak kecil disuruh salaman sama orang tua atau guru. Dan kebiasaan tersebut bisa membuat kita menyimpulkan kalau memaafkan itu harus ada yang duluan minta maaf. Masalahnya, kalo kita cuma bisa memaafkan kalau ada kata "maaf" duluan, hidup bakal penuh tunggu-tungguan. Padahal, memaafkan tanpa diminta itu penting buat kesehatan hati kita sendiri. Bayangin aja, orang udah minta maaf aja belum tentu kita bisa maafin, apa lagi ini orangnya gak sadar kalau sudah melukai kita. Waktu kecil kemungkinan kita tinggal di lingkungan homogen . Misalnya kaya gw, tinggal di lingkungan yang mayoritas beragama Katolik dan ...

Yang Salah Dengan Cinta Segitiga

Yaa, dari judulnya aja pasti kalian sudah tau apa yang akan gue bahas. Kalian pasti tau yang namanya CINTA SEGITIGA. Biasanya terjadi di antara dua cewek satu cowok atau dua cowok satu cewek. Biasanya untuk menambah kompleksitas masalah dari antara tiga orang itu akan ada yang bersahabat sehingga harus ada salah satu yang mengalah. Oooww.. Tragiis..

Dan dibawah ini adalah skema cinta segitiga yang udah gue coba buat:

Yang Salah Dengan Cinta Segitiga

Diatas adalah gambaran cerita cinta segitiga antara dua cowok dan satu cewek yaitu Kosasih, Togar dan Beti. Kalian kira – kira sendiri aja ya mana yang cowok mana yang cewek berdasakan namanya. Segitiga itu terdiri dari tiga sisi.  Iya lah orang bego juga tau.

Sisi pertama menggambarkan Kosasih yang mencintai Beti. Namu di sisi kedua ada Beti yang mencintai Togar. Sampai disini yang kasihan adalah si Kosasih. Karena orang yang dia cintai malah cinta sama orang lain.

Terus sisi ketiga?

Kalau Togar mencintai Beti itu namanya bukan cinta segitiga bukan? Iya dong. Kan sisi satunya (Sisi bawah) gak terhubung. Jika kejadiannya seperti itu (Togar mencintai Beti) bisa dibilang itu adalah cinta bertepuk sebelah tangan. Bukan CINTA SEGITIGA.

Mau gak mau, suka gak suka, untuk memenuhi syarat Cinta Segitiga dimana segitiga adalah suatu bentuk yang memiliki tiga sisi maka Togar harus mencintai Kosasih. Nah lho. Lah ya bener dong?

Itu berarti Cinta segitiga akan selalu ada yang Homo (cowok suka cowok) atau Lesbi (cewek suka cewek). Dan disitulah letak kesalahannya. Karena cinta segitiga itu ya memang gak bisa memungkinkan.

Ada sanggahan?

Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alvipunyacerita.wordpress.com pada 4 Juni 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Pikiranku, Perasaanku

Hai guys. Dengan gw Alvi. Pernah nggak sih merasa emosi banget terus melakukan sesuatu terus ujung-ujungnya nyesel karena nggak mikir panjang untuk melakukan hal tersebut? Atau, pernah gak tiba-tiba bikin keputusan cuma gara-gara terpengaruh omongan orang lain? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sebenarnya itu wajar. Tapi kita juga harus tau kalau itu adalah sesuatu yang salah. Gw akan mulai dengan sebuah pertanyaan "Siapakah aku?" Jawaban sederhananya, aku adalah pemilik semua yang aku miliki. Pikiranku, perasaanku dan tubuhku adalah milikku. Artinya aku bukanlah pikiranku, perasaanku dan tubuhku. Harusnya aku yang mengendalikan milikku. Jangan sampai milikku yang mengendalikan aku. Kalau aku punya uang artinya jangan sampai uang mengendalikan aku. Semoga sampai sini bisa di pahami ya. Pikiran dan Perasaan Itu Hanya Input Kita sering lupa (Atau bahkan gak tau) kalau pikiran dan perasaan itu harusnya cuma sebagai input buat diri kita (aku), sama selayaknya masukan yang kita ...

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Walaupun umur gw sekarang masih 31 tapi tidak ada salahnya belajar dari orang berusia 40 tahun. Apa lagi Raditya Dika adalah idola gw sejak jaman SMP ketika penampilah dia selalu terlihat seperti orang baru bangun tidur. hahaha. Dari 40 poin yang di sampaikan Radit, yang menurut gw paling penting dan gw setuju banget adalah nomor 32. Oke langsung aja 40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika yang gw simak dari youtube Raditya Dika. 1-5: Menerima Diri dan Menjaga Kehidupan Sosial 1. Tidak apa-apa menjadi orang aneh Penting banget menjadi diri sendiri dan menerima keunikan kita, meskipun sering dianggap aneh oleh orang lain. Keberanian untuk tampil beda bisa menjadi modal berharga. Ini adalah prinsip yang sudah gw pegang sejak lama. Gw gak pernah ragu untuk di pandang aneh karena pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. 2. Jangan gosipin orang Hindari pembicaraan yang tidak produktif dan fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Ini mengajarkan kita untuk lebih...

[CERPEN] Gus Miftah Gagal Seleksi PPPK Karena Tukang Es Teh

Sebuah Cerpen dari Catatan Alvi. Di sebuah desa bernama Ketapang Sari, Gus Miftah dikenal sebagai tokoh agama yang selalu membawa suasana ceria ke mana pun dia pergi. Ia sering berdakwah di tempat-tempat tak biasa, seperti warung kopi, pasar malam, bahkan di depan gerobak bakso. Karismanya memikat siapa saja, tetapi ada satu kelemahan Gus Miftah: dia kadang suka berbicara terlalu ceplas-ceplos. Hari itu, kabar mengenai seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mulai ramai dibicarakan. Posisi untuk guru agama dibuka, dan Gus Miftah merasa terpanggil. “Insya Allah, ini kesempatan bagus,” ujar Gus Miftah kepada santrinya. “Kalau saya diterima, bisa jadi jalan dakwah yang lebih luas.” Santri-santrinya mendukung penuh. “Tapi Gus,” kata Mukhlas, salah satu santri senior, “kalau ikut seleksi, Gus harus lebih hati-hati bicara. Kadang celetukan Gus bikin orang lain baper.” “Ah, itu kan cuma gaya saya. Santai saja, Mukhlas,” jawab Gus Miftah sambil tersenyum lebar. --- Ha...