Kencan pertama.
Dua kata yang kadang terdengar biasa, tapi bisa bikin perut melilit seharian. Entah karena deg-degan atau karena mikir, “Gw mesti bawa apa, ya?”
Bukan, ini bukan kencan dengan Pak RT waktu bikin KTP. Ini tentang sebuah momen yang akan menentukan status kamu ke depan. Apakah tetap jomblo atau menjadi berpacaran. Terlalu berlebihan? Mungkin. Tapi siapa tahu, dari momen kecil inilah cerita panjang dimulai.
Gw jadi teringat betapa hal-hal kecil seringkali jadi penentu. Bukan sekedar kata-kata manis atau tempat yang mewah, tapi sikap-sikap sederhana yang muncul secara alami. Dan untuk itu, kadang kita perlu sedikit persiapan. Bukan supaya sempurna, tapi supaya tidak terlalu konyol. Atau justru… supaya terlihat lebih “manusiawi”.
Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu bawa saat kencan pertama. Bukan karena ini wajib, tapi karena bisa menunjukkan bahwa kamu peduli. Bahwa kamu hadir, bukan cuma datang.
1. Sapu Tangan: Untuk Wajah Berminyak, Air Mata, dan Ego yang Tergores
Bawa dua. Bukan satu. Inat ya, dua sapu tangan.
Karena kamu gak pernah tahu, apakah nanti si dia akan tertawa terpingkal-pingkal sampai menangis, atau malah menangis beneran karena cerita masa lalunya yang belum usai. Sapu tangan bukan hanya kain. Ia bisa jadi simbol bahwa kamu siap menerima segala kemungkinan.
Misalnya, sapu tangan kamu bakal berguna banget ketika si cewek sedang makan sate (ceritanya dinner di tukang sate pinggir rel kereta) dan bumbu kacangnya terlihat mengotori seluruh wajah doi (ini cewek cara makannya gimana ya,) kalian bisa langsung mengeluarkan sapu tangan dari kantong sempak kalian untuk mengelap bumbu kacang itu. Dan ini akan memberikan tanda bagi si cewek kalo kalian adalah cowok yang sangat pengetian dan care banget.
Atau mungkin jika saat kencan tiba – tiba si cewek curhat tentang suatu masalah hingga si cewek itu menangis, kamu bisa menggunakan sapu tangan itu untuk mengelap air mata doi. Tapi jika doi justru cerita tentang mantannya yang masih sangat dia cinta, gunakannya saputangan itu untuk dirimu sendiri.
Terus kenapa sapu tangannya harus dua? Ya karena kamu tidak mungkin ngasih sapu tangan bekas bumbu sate untuk ngelap air mata doi.
Yang kecil dan sederhana seringkali jadi hal paling mengesankan. – Anonim
2. Jaket: Bukan Cuma Biar Keren
Gw tahu. Jaket bisa menyamarkan bentuk badan, bisa juga bikin kamu kelihatan lebih 'cool'. Tapi lebih dari itu, jaket punya nilai lain saat kamu melepasnya untuk menutupi pundak si dia saat angin malam datang atau jika hujan badai tiba-tiba datang.
Itu bukan adegan drama Korea. Itu tanda kamu memperhatikan.
Tapi satu hal: pastikan isi kantong jaketmu bersih dari… misalnya… lipstik nyasar. Kamu nggak mau momen hangat itu berubah jadi sesi interogasi, kan? Jangan sampai doi curiga apakah kamu punya cewek lain atau jangan-jangan cowok lain.
3. Sisir: Bukan Gaya, Tapi Harga Diri
Mungkin kamu berpikir ini sepele. Tapi rambut acak-acakan bisa mengubah segalanya. Bukan soal tampan atau tidak, tapi soal menghargai momen.
Dan percayalah, lebih baik kamu menyisir diam-diam di toilet sebelum bertemu doi daripada harus bilang, “Yem (Tukiyem)… pinjem sisir dong.”. Oke, mungkin gebetan kamu akan (pura – pura) biasa aja dan dia memberikan sisir hello kitty miliknya dan kalian harus ke WC untuk sisiran. Masalah kedua akan muncul ketika kamu sedang sisiran denga sisir hello kitty itu lalu ada laki – laki gendut mengenakan celana legging ping melihat kalian lalu bilang, “iuuhh, cucyok deh sisirnya.” Kalo udah gitu kamu yang ada pada kondisi tersebut mending segera lari sebelum bibir kalian "habis" dicium sama itu makhluk.
Kadang, menjaga wibawa dimulai dari merapikan rambut.
4. Baju Ganti: Untukmu yang Kenal Doi Lewat Media Sosial
Kenalan dari media sosial memang seru. Tapi jujur saja, ekspektasi seringkali lebih tinggi daripada realita. Maka, membawa baju ganti bukanlah tanda kamu nggak serius. Tapi lebih kepada: kamu punya rencana cadangan.
Tentunya saat akan ketemuan kamu sudah janjian dulu akan bertemu dimana dan seharusnya kamu memberi tau ciri penampilanmu. Misalnya kamu bilang “Aku yang didepan toilet kantor pos pakai baju kuning ya.” Dan jangan lupa tanyakan juga ciri penampilan si cewek tersebut. “Oke aku menuju kesana. Aku yang pakai baju pink sama bando gambar tengkorak ya.” Misalnya gitu kata ceweknya. Jika setelah kamu melihat si cewek dengan ciri penampilan yang sudah diberitau dari kejauhan dan ternyata cewek tersebut tidak sesuai dengan gambaran di media sosial dan jauh dari kriteria cewekmu, kamu bisa langsung masuk ke toilet dan berganti baju lalu segera pergi pulang.
Bukan lari dari kenyataan, tapi memberi ruang pada diri untuk tidak memaksakan pertemuan yang terasa salah sejak awal.
5. KTP: Bukan Karena Romantis, Tapi karena Satpol PP Bisa Datang Kapan Saja
Poin ini serius.
Ini tidak akan berguna walaupun kamu membawanya. Tapi ini mungkin akan menjadi masalah besar ketika kamu tidak membawanya dan tiba–tiba ada Satpol PP yang minta menunjukkan kartu identitas dan kencan kalian akan berpindah ke kantor kecamatan karena tidak membawa KTP.
Dan jangan pernah kencan di tempat "remang-remang". Bukan cuma karena risikonya tinggi, tapi karena kamu berhak untuk dikenang dengan cara yang lebih elegan.
Penutup: Kencan Pertama, Momen untuk Jadi Diri Sendiri
Gw percaya, kencan pertama seharusnya bukan ajang unjuk gigi atau pencitraan. Tapi kesempatan untuk mengenal dan dikenal.
Bukan hanya soal tempat makan, baju terbaik, atau kata-kata paling puitis. Tapi soal sikap. Soal kesiapan menjadi manusia yang hadir dengan empati, dengan perhatian, dan sedikit humor.
Karena pada akhirnya, orang tidak selalu mengingat apa yang kamu katakan. Tapi mereka akan mengingat bagaimana kamu membuat mereka merasakan jatuh cinta.
Jadilah alasan seseorang merasa dilihat, didengar, dan dimengerti. Bahkan sejak pertemuan pertama.
Semoga kencanmu tak hanya berkesan, tapi juga bermakna.
Dan kalau pun tidak berakhir manis, semoga kamu tetap bisa pulang dengan tenang. Bersama dua sapu tangan, jaket dan baju cadangan yang sudah dibawa.
Salam hangat,
-Alvi-
Note : Artikel ini pernah saya posting di blog lama saya yaitu alvipunyacerita.wordpress.com pada 5 September 2013
Komentar
Posting Komentar