Hai guys. Dengan gw Alvi. Gw mau bahas satu hal yang sering dianggap sepele tapi berdampak besar, yaitu kita diajarin minta maaf sejak kecil , tapi jarang diajarin gimana caranya memaafkan orang (sekalipun orang itu nggak pernah minta maaf). Bagus sih anak harus diajar minta maaf karena itu soal tanggung jawab. Ketika salah maka harus minta maaf supaya dimaafkan. Biasanya anak kecil disuruh salaman sama orang tua atau guru. Dan kebiasaan tersebut bisa membuat kita menyimpulkan kalau memaafkan itu harus ada yang duluan minta maaf. Masalahnya, kalo kita cuma bisa memaafkan kalau ada kata "maaf" duluan, hidup bakal penuh tunggu-tungguan. Padahal, memaafkan tanpa diminta itu penting buat kesehatan hati kita sendiri. Bayangin aja, orang udah minta maaf aja belum tentu kita bisa maafin, apa lagi ini orangnya gak sadar kalau sudah melukai kita. Waktu kecil kemungkinan kita tinggal di lingkungan homogen . Misalnya kaya gw, tinggal di lingkungan yang mayoritas beragama Katolik dan ...
Hai guys. Dengan gw Alvi. Kali ini gw pengen ngomongin soal sesuatu yang sering bikin salah kaprah yaitu tentang sabar . Banyak orang nganggep sabar itu ya cuma diam (nahan suara, nahan omelan, pura-pura adem.) Padahal menurut gw, sabar itu bukan diam . Sabar itu tentang kokoh yaitu berdiri tegak, tenang, dan nggak gampang goyah, baik dari luar maupun dari dalam. Diam Belum Tentu Sabar Banyak banget orang salah menilai ketika melihat seseorang tetap diam disaan seharusnya dia marah lalu dianggap orang itu sabar. Padahal kadang diam itu adalah tanda orang lagi menyimpan amarah . Bisa nanti meledak, atau malah jadi racun yang dipendam lama-lama. Dari kecil gw selalu dianggap orang yang kalem dan sabar karena terlihat jarang melawan ledekan teman. Mereka gak tau kalau gw gak diam di dalam hati. Semakin gw dewasa gw makin sadar kalau sebenarnya selama ini keseringan diam gw adalah bukan karena sabar. Gw rapuh didalam. Gw marah, gw ngatain balik temen gw dan gw merencan...