Hai guys. Dengan gw Alvi. Gw mau bahas satu hal yang sering dianggap sepele tapi berdampak besar, yaitu kita diajarin minta maaf sejak kecil , tapi jarang diajarin gimana caranya memaafkan orang (sekalipun orang itu nggak pernah minta maaf). Bagus sih anak harus diajar minta maaf karena itu soal tanggung jawab. Ketika salah maka harus minta maaf supaya dimaafkan. Biasanya anak kecil disuruh salaman sama orang tua atau guru. Dan kebiasaan tersebut bisa membuat kita menyimpulkan kalau memaafkan itu harus ada yang duluan minta maaf. Masalahnya, kalo kita cuma bisa memaafkan kalau ada kata "maaf" duluan, hidup bakal penuh tunggu-tungguan. Padahal, memaafkan tanpa diminta itu penting buat kesehatan hati kita sendiri. Bayangin aja, orang udah minta maaf aja belum tentu kita bisa maafin, apa lagi ini orangnya gak sadar kalau sudah melukai kita. Waktu kecil kemungkinan kita tinggal di lingkungan homogen . Misalnya kaya gw, tinggal di lingkungan yang mayoritas beragama Katolik dan ...
Halo guys dengan Alvi di sini. Di artikel sebelumnya gw pernah cerita kalau gw lagi proses interview untuk posisi yang sangat gw inginkan. Yaitu Manager. Secara singkat cerita sebenarnya gw cuma mau cerita kalau gw berhasil mendapatkan posisi itu. Tapi gw mau ceritakan dalam sudut pandang yang berbeda. Yang sebenarnya baru gw sadari barusan sepulang dari gereja. Jujur ini spiritual banget. Ini gw nulis dalam kondisi yang masih gak percaya dengan apa yang terjadi. Walaupun cerita ini adalah pengalaman spiritual gw sebagai seorang Katolik, tapi gw yakin apa yang gw alami akan bisa berlaku di agama apapun. Jadi gak ada salahnya apapun agama kalian untuk menyempatkan baca tulisan gw sampai selesai. Gw itu tipe orang yang ingin berkembang dengan sangat cepat. Gw selalu punya rencana untuk step selanjutnya dan akan mengusahakan secara maksimal untuk mendapatkannya. Setelah rencana gw tercapai maka gw akan lanjut dengan target berikutnya dan akan berupaya maksimal untuk sampai di step ber...